- June 21, 2017
- Posted by: Properti Syariah Tegal
- Category: Berita Properti
JAKARTA, KompasProperti – Sejak mengalami perlambatan pertumbuhan pada 2015, bisnis properti hingga saat ini belum membaik.
Dalam kurun waktu tersebut, memang ada saat-saat bisnis menanjak. Tetapi, keadaan tersebut tidak bertahan lama dan kondisi kembali menurun.
Perlambatan ini pun berdampak pada pembangunan properti, misalnya pada proyek Synthesis Residence Kemang yang dibangun PT Synthesis Karya Pratama atau Synthesis Development.
“Memang sedikit mundur dari target tetapi masih sesuai yang dijanjikan kepada konsumen. Paling lambat selesai 2020. Ini agak meleset dari yang sebelumnya ditargetkan 2019,” ujar Marketing and Sales Manager Synthesis Residence Kemang Imron Rosyadi kepada KompasPropertidi Jakarta, Kamis (8/6/2017).
Ia mengatakan, saat ini penjualan Synthesis Residence Kemang untuk menara Sadewa tersisa 3 persen dari total 350 unit.
Sedangkan, untuk menara Sakula penjualannya baru 50 persen dari 350 unit meski telah dipasarkan sejak 2016 awal. Sementara untuk menara ketiga, yaitu Arjuna, belum dipasarkan sampai sekarang.
“Kalau bicara target, apakah tahun ini akan terjual habis, kami tidak bisa prediksi. Pasar lagi engga bisa ditebak ke depan bagaimana,” kata Imron.
Sebagai upaya penjualan, ia mengaku memperkenalkan produk tersebut di luar Jabodetabek seperti, Medan, Makassar, Surabaya dan Bandung.
Menurut Imron, masyarakat di luar Jabodetabek masih banyak yang tertarik untuk membeli properti di Jakarta meski hanya sebagai investasi.
“Jakarta ini kan pusat bisnis. Permintaan untuk investasi terbesar dari kota-kota lain. Banyak penduduk luar kota yang paling tidak ingin punya satu properti di sini,” sebut Imron.
Selain itu, strategi Synthesis untuk menarik pembeli adalah dengan menambah fasilitas komersial. Imron menyebut, fasilitas ini bernama Teras Srikandi yang sebelumnya tidak direncanakan ada.
Nantinya fasilitas ini akan diisi oleh minimarket, restoran, dan kafe yang dikelola oleh Synthesis sendiri.
Berada di lahan 2 hektar, Synthesis Residence dirancang setinggi 33 lantai dan 36 lantai.
Tipe unit di Menara Nakula dan Sadewa dimulai dari 32 meter persegi hingga 107 meter persegi.
Rinciannya, tipe studio atau satu kamar tidur memiliki luasan 32 meter persegi, tipe dua kamar 50-73 meter persegi, dan tipe tiga kamar tidur seluas 102 hingga 107 meter persegi.
Sumber:
http://properti.kompas.com/read/2017/06/08/230758321/bisnis.properti.melambat.penyelesaian.synthesis.kemang.mundur.